1. SIGMUN FREUD
Sigmun Freud mengembangkan konsep struktur mind dengan mengembangkan “mind apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian manusia menjadi konstruknya yang terpenting. Struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego, dan superego.
a. Id
id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian yang berisi implus agresif dan libinal, sistem kerjanya tidak sadar “alam bawah sadar”, dengan prinsip kesenangan demi memperoleh kepuasan dorongan primitif.
Dari pernyataan Sigmun Freud di atas, maka kita dapat berfilsafat (menjabarkan), yaitu bahwa id terletak di dalam alam bawah sadar (dominan libido). Id merupakan sistem kepribadian yang asli atau orisinal, dimana ketika manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki id saja, sebatas berpikir. Karena ia merupakan sumber utama dari energi psikis dan tempat timbulnya insting. Manusia yang hanya memiliki id (sebatas berpikir) dengan prinsip kesnangan, tujuannya yaitu pemenuhan kepuasan atas dorongan primitif, sehingga dapat dikatakan seperti binatang atau bukan manusia seutuhnya. Jika pada manusia yang seutuhnya, maka ia akan memiliki kemampuan dirinya untuk lebih mengetahui yang ada disekitarnya atau rasa ingin tahunya besar. Dikatakan seperti itu karena akrivitas id dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan bertindak tanpa aturan, sehingga id tidak memiliki organisasi bahkan tidak berpendidikan, buta, dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Keinginan yang selalu diikuti untuk pemenuhan dorongan-dorongan yang belum dibentuk atau dipengaruhi oleh kebudayaandan dorongan atau bawaan sejak lahir. Seperti dorongan mempertahankan kehidupan, yakni dorongan atau sifat agresif, yaitu keinginan untuk selalu menyerang, berkelahi dan sifat ganas lainnya. Kita ambil contoh kehidupan di hutan. Di dalam hutan, binatang-binatang memegang prinsip dengan sebutan Raja Rimbab, yakni siapa yang kuat maka dialah yang menang dan berhak untuk berkuasa sepenuhnya. Seperti pada binatang atau hewan singa, yang memiliki sifat buas dan ganas, sehingga ditakuti oleh binatang lain.
Selain itu, kita ambil contoh id yang dimiliki oleh bukan pada manusia seutuhnya, yaitu; pada masa kerajaan. Seorang raja memiliki satu permaisuri dengan banyak dayang-dayang, biasanya antara 5 sampai 10 dayang-dayang. Disitulah letak keinginan seorang raja demi untuk memenuhi rasa kesenangan dan kepuasan atas dirinya sendiri.
b. Ego
Ego adalah adalah struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Sistem kerjanya hanya menjalankan prinsip hidup secara realitas, yakni kemampuan untuk menyesuaikan dorongan-dorongan id dan superego dengan kenyataan di dunia luar.
Dari pernyataan Sigmun Freud di atas, maka kita dapat berfilsafat (menjabarkan) bahwa ego itu berkembang dari id. Sigmun Freud mengatakan ego menyadari akan alam yang ada disekitarnya. Maka dapat kita jelaskan bahwa kedudukan ego berada di antara id dan superego. Karena dalam hal ini kedudukan ego saja belum dapat dikatakan sebagai manusia sebenarnya atau seutuhnya. Karena id dan ego hanya sebatas kemampuan berpikir dan perasaan manusia saja, belum mencapai taraf keingintahuan yang perkembangannya lebih lanjut melalui pendidikan dan pengalamannya. Ego tanpa adanya superego tidak bisa dikatakan manusia yang seutuhnya dan juga tidak dapat melalukakn perbandingan atas tindakan id yang ada pada alam bawah sadar.
c. Superego
Superego adalah yang memegang keadilan atau sebagai filter dari kedua sistem kepribadian (id dan ego), sehingga tahu benar-salah, baik-buruk, boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat.
Dari penjelasan Sigmun Freud di atas, kita dapat berfilsafat, bahwa superego yang kebalikan atau lawan dari id, berkembang dari ego ketika manusia sepenuhnya dibentuk oleh kebudayaan atau hasil pembelajaran (pendidikan) dan juga dipengaruhi oleh pengalaman. Superego dimiliki oleh manusia seutuhnya, karena ia mengalami perkembangan lebih lanjut dari id dan ego, yakni lemampuan untuk berpikir dan mempunyai perasaan atau peka, sehingga memiliki keingintahuan yang lebih besar dari hasil proses belajar atau pendidikan dan pengalaman. Superego yang selalu mengalami perkembangan akan selalu bersifat keras bahkan kejam atau menolak dari sifat ego dan id yang sangat primitif bahkan dikatakan sebagai bukan manusia seutuhnya, bisa jadi seperti pada binatang.
Dapat disimpulkan, bahwa superego yang memegang kendali tersebut terdapat pada manusia seutuhnya, karena melalui pendidikan ataupun pengalaman dan kebudayaan yang terus berkembang sehingga manusia mengalami perkembangan lebih lanjut secara baik dari hasil kemampuan berpikir dan perasaan menjadi lebih mengetahui ataupun memiliki keingintahuan yang sangat luas.
Superego = (manusia) sampai menjadi pada tingkat manusia seutuhnya atau insan = human being.
2. MASLOW
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah: Sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/rumah, dan kebutuhan biologis seperti; buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti: Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah: memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh: pujian, pigam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Dari
Kita ambil contoh; kebutuhan yang sangat penting pada manusia mengenai pada dirinya sendiri yaitu; Perut, keadaan yang sangat ekstrim. Karena itu manusia lebih menuntut kebutuhan materi terlebih dahulu, khususnya masalah perut dan di bawah perut, untuk dapat mencapai yang lebih tinggi. Jadi, aktualisasi seseorang akan tercapai jika kebutuhan perut sudah terpenuhi dalam arti kenyang.
Apabila seseorang dalam keadaan lapar yang merupakan tuntutan demi terpenuhinya keinginan perit, dalam arti rasa lapar, maka seseorang yang bersangkutan tersebut akan mengalami kegoncangan atau bisa kehilangan kendali dan keseimbangan atas perilaku dirinya sendiri. Seseorang yang sangat lapar dapat melakukan tindakan apa saja di luar kendalinya, karena faktor atau desakan perut. Tidak akan mampu berpikir dengan menggunakan akalnya ketika kondisi perutnya kosong (keadaan lapar). Dengan demikian, kebutuhan perut yaitu makan dan minum akan sangat mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan ataupun kondisi lainnya yang saling berpengaruh ataupun ada disekitarnya. Contoh; seseorang yang dalam keadaan lapar dan darurat akan melakukan tindaka kejahatan, seperti; mencuri, mencopet, menjambret dan bisa jadi ia membunuh demi mendapatkan sasaran yang ia tuju.
Dan kebutuhan-kebutuhan yang lain seperti kebutuhan keamnanan dan keselamatan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri akan muncul jika kebutuhan dasar yang terutama menyangkut kebutuhan perut sudah terpenuhi dengan baik. Dengan demikian, kebutuhan pada manusia akan saling berkaitan satu sama lain agar terjadinya keselarasan dan keseimbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar